Sistem Ekskresi Pada Vertebrata
Sistem Ekskresi Pada Vertebrata – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi artikel Sistem ekskresi pada Vertebrata. Ekskresi adalah pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yg tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem ekskresi pada ikan
Ikan mempunyai system ekskresi berupa
ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital.Lubang
urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran
kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup
di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak.
Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus
sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
Mekanisme eksresi ikan air tawar berbeda
dengan ikan air laut. Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif
menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam
jumlah besar. Sebalknya pada air laut mengeksresksikan sampah nitrogen
berupa trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang dan
mengeluarkan urine sedikit.
Sistem ekskresi pada amfibi
Saluran ekskresi pada katak yaitu
ginjal, paru-paru,dan kulit. Saluran ekskresi pada katak jantan &
betina memiliki perbedaan, pada katak jantan saluran kelamin &
saluran urin bersatu dengan ginjal, sedangkan pada katak betina kedua
saluran itu terpisah. Walaupun begitu alat lainnya bermuara pada satu
saluran dan lubang pengeluaran yang disebut kloaka.
Sistem ekskresi pada reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa
ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang
untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat
sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam
bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
Alat pengeluaran pada burung berupa
paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.aluran ginjal, saluran kelamin, dan
saluran pencernaan bermuara pada sebuha lubang yang disebut kloaka.
Burung menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar ini menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya
Sistem ekskresi pada mamalia
Sistem Ekskresi pada mamalia hampir sama
dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia
dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya.
Paru-paru mamalia mempunyai permukaan
ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu
mempunyai luas permukaan per isipadu yang lebih luas berbanding luas
permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah contoh biasa bagi
paru-paru jenis ini.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur bertulang tulang
selangka dan diselaputi karung dwi dinding dikenali sebagai pleura.
Lapisan karung dalam melekat pada permukaan luar paru-paru dan lapisan
karung luar melekat pada dinding rongga dada. Kedua lapisan ini
dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenali sebagai rongga pleural yang
berisi cecair pleural ini membenarkan lapisan luar dan dalam berselisih
sesama sendiri, dan menghalang ia daripada terpisah dengan mudah.
Bernafas kebanyakannya dilakukan oleh
diafragma di bawah, otot yang mengucup menyebabkan rongga di mana
paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh mengembang dan
mengucup sedikit.
Ini menyebabkan udara tetarik ke dalam
dan keluar dari paru-paru melalui trakea dan salur bronkus (bronkhial
tubes) yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil
dikelilingi oleh kapilari yang dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap
masuk ke dalam darah, di mana oksigen akan d angkut melalui hemoglobin.
Darah tanpa oksigen dari jantung
memasuki paru-paru melalui pembuluh pulmonari dan lepas dioksigenkan,
kembali ke jantung melalui salur pulmonari.
Demikialah artikel Pustaka Sekolah
mengenai Sistem ekskresi pada Vertebrata, semoga artikel ini tentunya
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ps]Sumber: http://www.pustakasekolah.com/sistem-ekskresi-pada-vertebrata.html
0 comments:
Post a Comment