Keajaiban Rahim Dalam Al-Qur’an dan
Medis Modern
Allah Subhanallahu wa
Ta’ala berfirman:
“Bukankah Kami
menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat
yang kokoh sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya),
maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” (QS. Al Mursalaat: 20-23)
Subhaanallah! Maha Suci
Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah membuat kesempurnaan penciptaan.
Al-Qur’an menyebut rahim (uterus) dengan istilah qaraarin makiin yang
berarti tempat yang kokoh. Lalu bagaimanakah sudut pandang penjelasan
medis modern?
Dalam kondisi belum
hamil, berat rahim tidak lebih dari 50 gram dan besarnya 5,2 cm persegi. Namun
setelah hamil beratnya bertambah menjadi ratusan kali lipat dan besarnya
bertambah ribuan kali lipat, panjang otot rahim bertambah menjadi 7-11 kali dan
ketebalannya bertambah menjadi 2-5 kali lipat. Namun demikian adanya perubahan
bentuk yang cukup drastis tersebut ternyata tetap serasi dengan bagian tubuh
yang lain.
Kokoh dan Strategis
Secara Anatomi
Rahim benar-benar
berada di pusat tubuh manusia sehingga terlindungi dari semua sisinya. Rahim
dikelilingi oleh pelindung dari tulang yang membentuk satu lubang khusus di
mana rahim berada di dalamnya dan mampu menjaganya sehingga menjadikannya aman
dan kokoh.
Tulang ekor (os sacrum)
melindungi dari bagian belakang dan tulang pangkal pinggul (os coxae)
melindunginya dari bagian depan.
Jika kita perhatikan
lokasi tempat keluarnya air kencing (urin), kotoran (feses) dan janin sangatlah
berdekatan, namun bagaimana fungsi masing-masing organ tersebut bisa berjalan
optimal tanpa ada hambatan? Ketahuilah, Allah Subhanallahu wa Ta’ala
menciptakan otot-otot tertentu yang menguatkan tempat tersebut sehingga otot
ini di satu sisi bisa merapat namun pada waktu yang sama lubangnya tetap
membuka sehingga keluarnya urin dan feses sangat teratur dan tetap mampu
menjaga posisi kemaluan.
Rahim berbentuk seperti
buah jambu pipih dengan dasar berada di atas dan puncaknya di bawah. Kemudian
Allah Subhanallahu wa Ta’ala menguatkannya dengan banyak tali ikatan
(ligamentum) yang saling menopang laksana jembatan gantung, sehingga walaupun
tidak menempel dinding tubuh tetapi tetap kokoh dari segala sisi. Posisinya
yang sedikit condong ke depan (anteflexi) dan membentuk sudut terbuka dengan
vagina (anteversi) mampu mencegah rahim turun dan keluar (prolapsus uteri)
serta dapat terlindung dari keguguran.
Kokoh dan Strategis
Secara Fisiologis
Proteksi terhadap rahim
benar-benar sejalan dengan fungsinya yakni tempat janin berada, tumbuh dan
berkembang. Tekanan pada rongga perut akibat kontraksi otot diafragma dan otot
dinding perut akan mendorong rahim ke arah bawah dan pada sisi yang
berkebalikan juga ada tekanan ke atas akibat kontraksi otot bagian bawah.
Akibat perimbangan tekanan ini menjadikan rahim tetap berada di tempatnya.
Akibat tekanan tulang
paha dari bawah dan berat tubuh dari atas menjadikan rahim bisa sesuai dengan
bentuk janin, dan ketika melahirkan bisa keluar dengan selamat ke dunia. Adanya
hormon progesteron menjadikan otot rahim tetap tenang dan tidak mengalami
kontraksi yang keras sebagai akibat dari hormon estrogen. Progesteron sekaligus
memproteksi rahim sehingga tidak menolak kehadiran janin, khususnya gpada bulan-bulan
awal kehamilan.
Wallahu a’lam
bish-shawab.
Sumber: Konsultasi Kehamilan Secara Medis dan Islam oleh dr. Abu Hana El-Firdan
& dr. Ummu Hana El-Firdan, penerbit: Toobagus Life dan Kaahil Media, cet. 1
Shafar 1432 H, hal. viii – ix.
0 comments:
Post a Comment